Sebelum menuju ke inti masalah mengenai peluang kerja sebagai tujuan akhir sekolah di SMK seni Broadcasting dan film kita tinjau dulu sejarahnya ,Sejak pemerintah membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Barekraf) dan mendukung perkembangan sektor perfilman tanah air, para creator dibidang film dan pemilik rumah produksi pun berlomba-lomba menggalakkan produktivitas perfilman yang berkualitas, baik dari segi cerita maupun sinematografi,yang juga akan menggenjot keuntungan komersial.
Seiring dengan New normal sekarang Permintaan Produksi
Film Makin Besar tetapi SDM Bidang Perfilman Kurang Maksimal. Disis lain orangtua masih memandang negatif dunia seni
dan tidak jarang merasa keberatan jika anak memilih terjun ke bidang seni,
khususnya perfilman. Kekhawatiran mereka umumnya didasari pada stereotip di
lapangan yang menganggap bidang ini tidak cukup membuat anak mapan secara
finansial dan dianggap bukan profesi yang awet karena tren yang berubah-ubah.
Hal ini berdampak terhadap , anggapan demikian akan melemahkan
minat dan kreatif anak yang tertarik menekuni dunia perfilman dan tengah
mempertimbangkan perlu atau tidaknya masuk ke sekolah film.
Selanjutnya Bagaimana untuk mensosialisasikan pikiran dan wawasan dengan mulai menekankan
bahwa bidang perfilman pun memiliki potensi untuk dikembangkan, sama seperti
bidang lainnya. Berikut beberapa pertimbangan untuk masuk ke sekolah film.
"Peminatan dan konsentrasi studi pada dasarnya
mengikuti kebutuhan tenaga profesional dalam produksi film. peminatan yang
beraga seperti animasi, artistik, dokumenter, editing, fotografi, kamera,
penyutradaraan, produksi, skenario, dan suara—selain bidang yang tidak
ditujukan untuk produksi seperti kajian sinema. Kemudian kalau dihubungkan
dengan lapangan Pekerjaan seperti banyaknya stasiun televisi dan Production
House yang memproduksi berbagai macam program televisi dan film, memberikan
peluang yang sangat besar untuk siswa lulusan jurusan ini terserap ke dunia
kerja. Kalau memang ending danpassion nya adalah dunia film dan pertelevisian,
tentu akan mendapat banyak kesempatan ketika lulus nanti. Namun tentu saja,
kreativitas dan disiplin menjadi penting penting dalam dunia film dan
pertelevisian. Berita yang semakin hari semakin berkembang adalah semakin maraknya ruang-ruang menonton yang
tidak berafiliasi dengan bioskop besar.
Untuk itu bagai mana kita mempersiapkan ketika akan masuk
ke sekolah kejuruan (SMK dalam Hal Ini SMK untuk Kompetensi Produksi film ada
beberap tip untuk Tips Memilih Sekolah Film Jika akan memutuskan untuk masuk dunia
industri perfilman dan kalian ingin mengambil sekolah film pastinya banyak hal
yang harus kalian pikirkan matang matang sebelum memilih sekolah film yang
bagus
Memilih sekolah film untuk kompetensi produksi film
terkait dengan proses kegiatan untuk membuat memproduksi film sesuai dengan prosedur
produksi film. Tahapan ini terdiri dari
tahapan pra-produksi, tahapan produksi dan tahapan pasca-produksi.
Prosedur baku ini adalah standar pembuatan film, yang diakomodasikan
melalui pembelajaran di sekolah kejuruan. Untuk produksi film di sekolah
kejuruan diharapkan dapat mendukung perkembangan industri kreatif di dalam
negeri dapat berkembang dengan baik dan didukung sumber daya manusia yang
kompetitif di tingkat global, sejalan dengan pengembangan salah satu sektor
prioritas pemerintah. Siswa SMK kompetensi keahlian produksi film dilakukan
agar dapat menyediakan tenaga perfilman yang berkualitas mandiri untuk dapat
menjawab tantangan perfilman nasional, khususnya dalam menghadapi era
persaingan global dan berkembangnya untuk pembuatan content baik untuk acara
Telepisi maupun multi platform digial lain seperti media gadget yang semakin
baik dalam kualitas gambar. Kompetensi Keahlian produksi film harus memberi kontribusi besar terhadap upaya
pemerintah dalam mengimplementasikan dan menerapkam untuk program penguatan
pendidikan karakter, demikian pula industri perfilman nasional bisa bangkit.
Hal ini diiringi dengan tersedianya tenaga terampil yang mumpuni dalam menompak
menopang pertumbuhan industri perfilman yang mendidik.
Seperti yang diketahui tahapan dalam prodiksi Film :
1.Pra Produksi Film
2.Produksi Film
3.Pasca Produksi Film
Yang goalnya adalah terciptanya Kompetensi Keahlian
Produksi Film yang kan membekali peserta
didik untuk memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap untuk kompetensi:
- Manajemen Produksi Film
- Penulisan Naskah Film
- Penyutradaraan Film
- Videografi
- Tata Artistik Film
- Tata Suara Film
- Editing Film
Materi kompetensi keahlian dibagi dalam mata
pelajaran-mata pelajaran, yang disampaikan kepada siswa dalam bentuk teori dan
praktek, seperti berikut ini :
pengantar produksi film
seni film
sinematografi dasarf
tata artistik film
tata suara film
editing film
animasi
visual effect
Kegiatan magang di industri yang dilaksanakan pada semester
4
Dalam pelaksanaan
tugas spesifik di dunia industri, lulusan kompetensi keahlian Produksi Film diharapkan
mampu memenuhi kriteria bidang profesi industri film untuk level 2 dan 3 sesuai
peta okupasi nasional area fungsi perfilman Indonesia sebagai:
- Asisten Juru Lampu (asisten Gaffer)
- Asisten Grip
- Property Buyer
- Production Runner
- Post Production Runner
- Sound Report
- Extras
- Rotoscoping Entry Level
- Mono ChromaKey Operator
- Motion Capture Operator
- Casting Coordinator
- 2D & 3D Animation Entry Level
- Entry Level artist
Selain dari kompetensi aplikatif yang dibutuhkan di dunia
industri, lulusan kompetensi keahlian Produksi Film diharapkan mampu bersaing
secara akademis untuk dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang mempunyai
jurusan yang linear dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki
0 Komentar